Selasa, 19 Oktober 2010

KOIL tampil royal di Java Rockin Land 2010

Grup Koil tampil royal di ajang Gudang Garam Intermusic Java Rockinland 2010 di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta Pusat (10/10). Band yang beranggotakan Otong (vokal), Doni (gitar), Leon (drum) dan Imo (bass) ini sepanjang konsernya selalu memberikan hadiah ke audience secara cuma-cuma.

Grup band industrial asal Bandung ini tidak memberikan syarat yang berat untuk membagikan hadiah-hadiahnya tersebut. Otong sang vokalis memberikan hadiah berupa paketan marchandise Koil, Boots dan Gitar Elektrik kepada penonton yang berulang tahun pada bulan Oktober dan bisa bermain gitar dengan sederhana.

Selain royal, Koil juga menyuguhkan hiburan berupa lelucon-lelucon ringan yang membuat suasana lebih cair dan rileks.

"Terima kasih sudah mengundang band yang nggak laku seperti kami, lagu berikut kami akan bawakan tembang hits dari Kangen band, D'Bagindaz dan Wali" celoteh Otong di Gudang Garam Doom Stage Pantai Carnaval Ancol. Memang itu adalah ciri khas dari Otong yang selalu mengajak canda tawa dengan para penggemarnya waktu Koil perfome. Jadi kesannya itu Koil adalah band Rock yang ramah dan murah senyum. Hahahahaha

Malam itu Otong CS membawakan beberapa tembang hits mereka seperti 'Nyanyikan Lagu Perang', 'Aku Luka Aku Lupa', dan 'Dosa Ini Takan Berhenti'. Suasana mulai cadas ketika Otong menghancurkan gitarnya ditengah-tengah konsernya tersebut.

Band yang berdiri sejak tahun 1993 ini dikenal sebagai band yang menawarkan kritik-kritik pedas yang bertemakan sosial bahkan politik. Menjelang akhir konsernya tersebut, Otong menutup dengan lagu yang sering di bawakannya pada saat ini.

"Untuk lagu terakhir saya membawakan sebuah lagu yang saya rasa harus dimainkan pada keadaan seperti sekarang, terimakasih buat teman-teman yang sudah hadir," tambahnya.

Sontak saja penonton mulai bergemuruh dan ikut bernyanyi bersama ketika Koil menutup konser dengan tembang 'Kenyataan Dalam Dunia Fantasi'. Tak lupa Otong menyampaikan nasehat bijak kepada fansnya tersebut untuk menjauhi Narkoba pada akhir acara.

"Buat teman-teman, pesan saya jauhi narkoba ya, karena kalau ketangkap hukumannya lama lho," tutup Otong.
Song list waktu JRL 2010 ( plus gitar 1 )
Live at JRL 2010

KOIL

ini adalah sejarah terbentuknya koil, tulisan ini mungkin ada banyak bohongnya atau juga betul semua, kami tidak yakin karena sudah banyak yang lupa dengan sejarah masing-masing karena memang jarang diingat-ingat. semuanya bermula sekitar awal 90an, saat itu otong ingin membentuk sebuah band, cuma sayangnya dia itu orangnya ngga bisa main musik, dia cuma punya ide dan khayalan-khayalan tentang apa yang kan dibuatnya nanti, karena tidak satu orangpun yang mendukung ia agak frustasi,
karena saat itu sedang musimnya metal-metalan sedangkan otong inginnya bikin musik yang bukan metal, belom tau apa namanya, yang pasti berbau new wave seperti band-band eropa tahun 70-80an, karena tidak satu teman pun yang menerima ide ini maka otong bingung, ia menjual semua barang-barangnya dan pergi entah ke mana tujuannya, ternyata ia terluntalunta keliling eropa, sampai akhirnya balik ke indonesia sekitar 1993.


Senin, 18 Oktober 2010

PENYEBAB KEMATIAN THE REV TERUNGKAP + FOTO MAKAM THE REV

Penyebab kematian drumer A7X, Jimmy Owen Sullivan alias The Rev akhirnya terungkap juga. The Rev yang ditemukan tewas tanggal 28 Desember 2009 lalu di kediamannya California Utara dipastikan karena overdosis.
Dilansir dari NME, berdasarkan laporan toksikologi, ia menderita keracunan polydrug akut karena efek dari kombinasi Oxycodone, Oxymorphone, Diazepam/ Nordiazepam dan etanol.
Sementara itu, Orange County Deputy Coroner, Mitchell Sigal mengungkapkan bahwa Sullivan memiliki pelebaran hati, yang sangat pada berpengaruh kematian sang drumer.
Kematian The Rev tak membuat band Avenged Sevenfold bubar, namun justru makin semangat untuk memajukan band tersebut. Salah satunya dengan mendapuk Mike Portnoy, drumer Dream Theater sebagai pengganti sementara The Rev di album terbarunya.

MAKAM THE REV
























RIP THE REV.....

Video dokumenter Avenged Sevenfold waktu Tour Konser ROCKSTAR UPROAR

Video dokumenter tentang perjalanan tour Avenged Sevenfold dalam festifalRockstar Uproar akhirnya dirilis. Video ini dipersembahkan dalam Cinemax’s “Max Tour Stories”. Dalam video tersebut berisi wawancara dengan beberapa anggota Avenged Sevenfoldm yang menceritakan pengalaman mereka selama menjalani tour.
Simak wawancaranya di videonya :

KOMENTAR M.SHADOWS MENGENAI KELUARNYA MICK PORTNOY DARI DT

Sebagai Vocalis Avenged Sevenfold yang sekarang sedang bekerjasama dengan Mike Portnoy dalam tour tahun album Nightmare ini, Matt memberikan komentar tentang keluarnya Mike Portnoy dari Dream Theater. Komentar tersebut muncul saat wawancara Matt dengan The Pulse of Radio.
Berikut petikan wawancara M. Shadows




“Mike sangat apa adanya,” katanya. “Dia seperti orang besar. Kau tahu, [dia] pemimpin DREAM THEATER [sebelum berhenti dari band itu] minggu lalu jadi saya pikir itu menyenangkan bagi dia untuk mendapatkan untuk duduk kembali dan, seperti, Anda tahu, dia hanya mendapat untuk memainkan drum dan tidak khawatir tentang hal-hal lain dan dia bersenang-senang dengannya. Dan maka itu sebuah petualangan baru bagi kami dan, Anda tahu, itulah yang akan terjadi. Ini tak akan pernah sama dan kita tidak mencoba untuk membuatnya menjadi sama. Kami hanya berusaha melakukan yang terbaik yang kita dapat dan Mike melakukan pekerjaan “neraka” dan kami sangat bersemangat tentang itu. “

Original Version

“Mike is so full of life,” he said. “He’s such a great guy. You know, [he was] the leader of DREAM THEATER [prior to quitting that band last week], so I think it’s fun for him to get to sit back and, like, you know, he just gets to play the drums and not worry about things and he’s having a good time with it. And then it’s a new adventure for us and, you know, that’s what it’s gonna be. It’s never gonna be the same and we’re not trying to make it the same. We’re just trying to do the best we can and Mike’s doing a hell of a job and we’re really excited about that.”

        DRUM VIDEO WAKTU MICK PORTNOY MAIN SAMA AVENGED SEVENFOLD DI SACRAMENTO

MIKE PORTNOY KELUAR DARI DREAM THEATRE

Mungkin inilah kabar yang paling mengejutkan menjelang akhir tahun. Kalangan pecinta progressive sangat dihebohkan dengan keputusan sepihak Mike Portnoy yang memilih mundur sebagai drummer DREAM THEATER. Band yang telah dibangun dan membesarkan namanya dalam 25 tahun terakhir.
“Sebelumnya aku tidak pernah membayangkan ini akan terjadi. tapi setelah 25 tahun akhirnya keputusan besar telah aku buat dengan keluar dari DREAM THEATER. Band yang sangat aku cintai, yang sudah aku bentuk seperempat abad.
“Mungkin banyak orang akan shock dengan berita ini, tapi tolong mengerti tentang keputusan penting yang sudah aku buat. Ini memang keputusan sulit tapi jujur pergolakan ini sudah ada sejak tahun lalu…..
“Setelah setahun terakhir lebih intens bermain di beberapa band seperti HAIL!, TRANSATLANTIC dan juga AVENGED SEVENFOLD, jujur aku lebih merasakan kesenangan dengan mereka dan kedekatan dibanding dengan situasi sekarang di DREAM THEATER.
“Tapi tolong jangan salah paham kalau menilai aku membenci DREAM THEATER. Aku punya cerita panjang dengan band itu dan aku mencintai DREAM THEATER bakan nama itu juga datang dari pemberian ayahku. Tapi aku pikir aku butuh suasana baru setidaknya untuk saat sekarang.
“Ada perasaan lain yang juga aku rasakan kalau DREAM THEATER seperti ingin membuat skema mengeluarkan aku dari band dan keputusan aku juga untuk menyelematkan hubungan personal dengan personil lain untuk membuat DREAM THEATER tetap penuh inspirasi.
Aku minta maaf untuk semua fans berat DREAM THEATER tapi tolong mengerti tentang situasi sekarang. Saat ini aku hanya ingin istirahat dari band tersebut dan bukan berarti keluar sepenuhnya,” kata Mike Portnoy seperti yang dilansir dari catatan resminya yang temuat di facebook.
DREAM THEATER adalah panutan utama di scene progressive metal dunia. Terbentuk di tahun 1986 band ini jarang berganti personil dan keluarnya Mike Portnoy menjadi orang ketiga personil asli yang hengkang dimana sebelumnya ada vokalis Charles Dominici dan keyboardist Kevin Moore. Praktis tinggal John Myung dan John Petrucci yang menjadi personil asli band ini.
Sejak terbentuk di tahun 1986, Mike Portnoy bersama DREAM THEATER setidaknya telah merilis sepuluh album penuh termasuk debut “When Dream and Day Unite” di tahun 1989 dan “Black Cloud and Silver Linnings” di tahun 2009.
Mike Portnoy atau yang bernama asli Michael Stephen Portnoy ini pernah meraih beberapa penghargaan utama sebagai drummer terbaik menurut beberapa versi termasuk 23 kali menjadi juara versi Majalah Modern Drummer. Dan pria yang memiliki darah keturunan Yahudi ini lahir 20 April 1967.
Mike Portnoy & Zacky V (Avenged Sevenfold)
Mike Portnoy n Matt Shadows (A7X). Ni waktu Ultahnya Matt shadows

BLINK 182 Bersatu lagi

Tampilnya 'Blink-182' di ajang Grammy Awards, Los Angeles, sekaligus mendeklarasikan bersatunya trio Tom DeLonge, Mark Hoppus, dan Travis Barker. Pentolan band Tom DeLonge dan Mark Hoppus kembali akur.
Titik tolak itu rukunnya anak-anak 'Blink-182' itu terjadi lantaran Travis Barker, sang penabuh drum, hampir tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat tahun lalu. Sebelumnya, mereka terlibat perang, saling lempar pernyataan pedas dan menjelek-jelekkan.
'Blink-182' maju ke panggung untuk mengumumkan kelompok band 'Coldplay' sebagai jawara kategori Best Rock Album. Usai menjalankan tugasnya di Grammy, penabuh drum, Travis Barker buka mulut. "Kita dulu main musik bersama, dan sekarang kami putuskan untuk bermain musik bersama kembali."
Langsung saja, Hoppus menyahut dengan berteriak, "Blink-182 telah kembali!" Demikian VIVAnews kutip dari Contact Music, Selasa 10 Februari 2009.
DeLonge sebelumnya sudah mengkonfirmasi mereka bakal satu panggung di ajang Grammy. Kabar reunian band yang menyatakan bubar sejak 2005 itu sudah lama beredar. “Kami dulu main musik bersama dan kami memutuskan untuk bersama lagi,” tegas drummer Blink 182, Travis Barker saat mengumumkan pemenang Grammy Award kategori Best Rock Album. Penampilan Travis dengan Tom DeLonge (vokal dan gitar) serta Mark Hoppus (vokal dan bass) ini merupakan pertama kalinya sejak Desember 2004, dua bulan sebelum mereka bubar.
Kini, mereka tengah masuk studio untuk rekaman album baru. “Kami juga mempersiapkan tur dunia.
Band ini berdiri 1992 silam dan bubar lima tahun lalu. 'Blink-182' terakhir naik panggung bersama Desember 2004 silam. Awal tahun 2005 mereka resmi mengumumkan hiatus. Tanpa kepastian kapan akan kembali bersama lagi.
Hoppus dan Barker membentuk band +44. Sedangkan Tom DeLonge sukses menggawangi 'Angels & Airwaves', yang akhir tahun lalu mampir ke Jakarta, dan sukses menggelar konsernya.

Sabtu, 16 Oktober 2010

DIMMU BORGIR

Dimmu Borgir adalah band Black Metal Norwegia dari Oslo, Norwegia, dibentuk pada tahun 1993. Dimmu Borgir berarti "Kota Gelap" atau "Benteng Gelap" di icelandic dan Norse Lama. Dimmu Borgir , nama ini berasal dari pembentukan gunung berapi di Islandia. Band ini telah melalui berbagai perubahan line-up selama bertahun-tahun, dengan Silenoz (Vokal/Gitar) dan Shagrath (Vokal/Drum) menjadi satu-satunya anggota pendiri kiri.


Dimmu Borgir dimulai sebagai Setan Melodis band Black Metal pada tahun 1993. Dibentuk oleh Shagrath, Silenoz, dan Tjodalv, band ini merilis EP pada tahun 1994 yang berjudul Inn I Evighetens Mørke ( "Into the Darkness of Eternity" dalam bahasa Inggris). EP pendek ini terjual habis dalam beberapa minggu, dan band ini ditindaklanjuti dengan tahun 1994 full album For All Tid ( "Untuk semua Sisa"). Album ini menampilkan musik kontribusi oleh anggota Buens Ved Dødheimsgard dan Ende. Formasi awal terdiri dari Shagrath (Drum), Tjodalv (Gitar), Silenoz (Vokal), namun hal ini berubah sebelum pelepasan Stormblåst (diterjemahkan menjadi "Storm Blown") pada Cacophonous Records pada 1996. Stormblåst menerima pujian yang tinggi dari banyak melodi penggemar Black Metal, dan sering dianggap sebagai puncak karier band. Itu juga merupakan album terakhir yang menampilkan semua lirik ditulis dan dinyanyikan di Norwegia.


Setelah Stormblåst, Dimmu Borgir's line-up naik tajam. Keyboardist Stian Aarstad meninggalkan band karena kewajibannya untuk melayani di tentara Norwegia, sehingga tidak mampu berpartisipasi dalam rekaman tahun 1996 Devil's Path. Masa itu juga ditandai dengan keberangkatan mereka Brynjard (Bassis Tristan) dan kedatangan Nagash. Stian Aarstad kembali untuk rekaman tahun 1997's Enthrone Darkness Triumphant. Sementara tur untuk mendukung album tersebut, ia mengalami kesulitan mengikuti latihan dan berada di tur, dan kemudian dipecat. Enthrone Darkness Triumphant sukses besar untuk band, dan rilis pertama mereka menandatangani kontrak dengan Nuclear Blast, yang terkenal label rekaman Jerman. Album ini direkam di Abyss Studios, yang dimiliki oleh Hypocrisy's Frontman Peter Tägtgren.


Setelah tur Enthrone Darkness Triumphant, band ini merekrut anggota baru dan Mustis (Keyboard) Astennu (Lead Guitar). Dimmu Borgir's berikut full-length album Spiritual Black Dimensions pada tahun 1999 dan 2001's Puritan Euphoric Misanthropia, baik bertemu pujian kritis. Namun, line-up baru perubahan itu terjadi antara dua album; Nagash berhenti dan digantikan oleh bassist baru / vokal ICS Vortex, serta Tjodalv meninggalkan (karena komitmen keluarganya, dan untuk membentuk band berikutnya Susperia), diganti dengan Nicholas Barker, yang baru keluar dari Cradle of Filth. Astennu dipecat dari tugas Gitarnya, juga disebabkan oleh ketidaksesuaian (dilaporkan, ia berbicara buruk tentang band ini di belakang punggung mereka dan ingin mereka menjadi band penutup Morbid Angel).


Meskipun bermain video biasa MTV2 dan Fuse TV tindak lanjut akan menerima album, band ini telah menyatakan bahwa mereka tidak "Berorientasi Komersial", dan sebaliknya, mereka "Hanya ingin menyebarkan pesan kepada lebih banyak orang". Pada tahun 2003, Dimmu Borgir menggunakan label rekaman besar mereka Financial Leverage untuk merekam sebuah album yang berjudul Death Cult Armageddon. Pada album ini band ini memutuskan untuk tidak menggunakan Orkestra. Pada tahun 2004, Dimmu Borgir dilakukan pada mainstage di Ozzfest. Bagian dari album ini direkam dengan Prague Philharmonic Orchestra untuk meningkatkan pengaturan Klasik yang selalu ditambah gaya band. Namun, dalam beberapa wawancara menyebutkan Shagrath banyak masalah dan kelemahan yang datang bersama dengan menggunakan Orkestra dari Praha. Dua minggu penuh kerja studio dihabiskan membersihkan kesalahan.


Pada tahun 2005, band melakukan rekaman ulang lengkap dari album Stormblåst, menampilkan Mayhem Hellhammer dari sesi ketenaran sebagai Drummer. Album ini juga menampilkan sebuah DVD dengan live performance dari tur Ozzfest tahun 2004.


Album terbaru Dimmu Borgir, In Sorte Diaboli, dirilis 24 April 2007. Versi edisi khusus dirilis dan dikemas dengan sebuah DVD, Backward-Printed Lyrics, dan sebuah Cermin. Artwork album ini dirilis pada tanggal 14 Februari 2007 di halaman web promosi untuk album. Album ini menampilkan permainan Drum dari Hellhammer dari Mayhem, yang harus meninggalkan band di tur pertengahan tahun 2007 karena cedera leher, yang mengakibatkan gerakan terbatas lengan kanannya. Dengan rilis album ini, Dimmu Borgir menjadi band metal kulit hitam pertama dengan nomor satu album di negara asal mereka.


Pada tahun 2009, anggota ICS Vortex dan Mustis secara pribadi mengumumkan keberangkatan mereka dari Dimmu Borgir. Mustis mengeluarkan pernyataan yang mengklaim-nya tidak setuju dengan band itu, menyatakan bahwa ia tidak benar dikreditkan untuk menulis kontribusi kepada band musik, menyebutkan mungkin mengambil tindakan hukum. Dimmu Borgir segera setelah mengukuhkan dua pemecatan dari band, membuat pernyataan mereka sendiri di halaman web resmi mereka, mengklaim keduanya dipecat karena tidak memiliki etos kerja, kinerja tahap miskin, keserakahan, dan antara lain, perbedaan-perbedaan pribadi.


DISKOGRAFI



Dimmu Borgir - For all Tid(1994) 
Dimmu Borgir - Stormblast(1996) 
Dimmu Borgir - Enthrone Darkness Triumphant(1997) 
Dimmu Borgir - Godless Savage Garden(1998) 
Dimmu Borgir - Spiritual Black Dimension(1999) 
Dimmu Borgir - Puritanical Euphoric Misanthropia(2001) 
Dimmu Borgir - Death Cult Armageddon(2003) 
Dimmu Borgir - In Sorte Diaboli(2007) 

THIRTEEN


Thirteen di bentuk pada pertengahan tahun 2006, Raynard dan Bobond bertemu dan ingin
 membuat sebuah project band yang berbeda dari yang sudah ada, dan ini lah formasi awal Thirteen itu sendiri. Adalah Raynard (scream / growl), Bobond (guitar), Echa (guitar), Dicky (Bass), Adit (drum), dan kemudian kita merasa butuh nuansa keys atau synth maka masuklah Rudy (Key / Synth). Awalnya bernama “Devil May Cry” tetapi karena nama tersebut merupakan nama sebuah game, jadi kita harus mencari nama lain. Dan pada saat itu lah nama kita berubah menjadi “Thirteen”. Pada awal mula nya kita sering memainkan / mengcover lagu dari The Devil Wears Prada, Enter Shikari, Horse The Band, etc, maka dari itu secara tidak langsung mereka sangat mempengaruhi musik kita dalam membuat lagu walaupun masing masing personil mempunyai influence dan karakter bermain yg berbeda beda dan kita tidak membatasi masing masing personil dalam menuangkan ide membuat lagu. Seiring berjalanya waktu setelah release album perdana “It’s All About Party, Music & Friendship” pada tahun 2008, Echa (guitar) keluar dari “Thirteen”. Semenjak saat itu kita memutuskan untuk terus berjalan dengan formasi 5 orang, yaitu Raynard (scream / growl), Bobond (guitar), Dicky (bass), Rudy (keys / synth), dan Adit (drum). Pada pertengahan tahun 2009 Rudye (keys / synth) memutuskan keluar dari Thirteen dikarenakan ingin melanjutkan studi kuliah nya. Dan beberapa waktu kemudian kita menemukan 2 makhluk bumi lainya, yaitu Jodi (clean voc) yang juga vocalist dari “Define : Divine” , dan Eponk (keys / synth) “Cemetery Dance Club”. Dengan formasi yang sekarang ini kita akan tetap memberikan warna musik yang berbeda, dengan tetap memasukan beberapa unsur musik seperti Metal, Post Hardcore, Emo, Screamo, Pop, Punk, Disco, Trance, Drum & Bass, etc. Or you can called it “Whatevercore”



DISKOGRAFI




ONE SOUL COMPILATION (2006)
Grandmaa's Farewell Party


Subnormal Record






IT'S ALL ABOUT PARTY, MUSIC AND FRIENDSHIP (2008)
1st Full lenght album


Fast youth record










Live at JRL 2010 





























Jumat, 15 Oktober 2010

BOYS LIKE GIRLS

Boys Like Girls adalah band rock dari Boston, Massachusetts. Band Boys Like Girls dibentuk pada bulan-bulan terakhir tahun 2005, penyanyi / gitaris Martin Johnson kemudian dia merekrut Bryan Donahue bassis dan drummer John Keefe, keduanya berada di band setup yang berbeda dengan penyanyi, terutama di band punk pop Lancaster. Keefe membawa gitaris Paul DiGiovanni, untuk melengkapi line-up. Anehnya, keduanya baru tahu bahwa mereka adalah sepupu jauh beberapa bulan kemudian.
Debut pertama Martin cs lewat album self title yang dirilis pada 22 Agustus 2006 dengan single pertama Hero/Heroine. Sayangnya single ini tidak terlalu berhasil di pasaran, Pada tanggal 22 Agustus 2006, Boys Like Girls eponim memukul rak-rak toko kaset di Amerika. Sejak April 2007, album ini telah terjual lebih dari 200.000 eksemplar di Amerika Serikat. Merilis single kedua, "The Great Escape" (mencapai # 24 di Pop 100), melakukan konser on Jimmy Kimmel Live pada tanggal 22 Februari 2007, dan akhirnya memetakan Billboard 200 untuk pertama kalinya pada April 2007, Boys Like girls memainkan konser internasional pertama mereka di Kanada Amerika Utara dan hellogoodbye tur dengan festival Inggris Give It A Name 2007.
Mereka memproklamirkan pengaruh musiknya sebagai berbagai emo kontemporer dan pop punk band, seperti Jimmy Eat World, The Academy Is ... dan Dashboard Confessional. Meskipun kecenderungan dengan jelas terdengar dalam guitarwork dan drum, punk rock pengaruh jauh lebih jelas dibandingkan pola vokal dan lirik yang bersangkutan.
Tiga tahun berselang, pada 8 September 2009 mereka merilis album kedua. Album yang diberi judul LOVE DRUNK, dengan single jagoan Love Drunk berhasil menaikkan kepopuleran Martin dkk dan berhasil menduduki chart Billboard 200 di posisi kedelapan. Melihat kesuksesan single pertama, mereka merilis single digital, She's Got a Boyfriend Now dan diikuti dengan single Two Is Better One yang dinyanyikan duet dengan Taylor Swift dan berhasil jadi top request tak hanya di Ameria tapi juga negara Asia, seperti Indonesia. Dalam rangkaian tur dunianya, Boys Like Girls mengunjungi Jakarta pada 25 Januari 2010, kemarin. Konser yang dipromotori oleh Java Musikindo ini diadakan pada Tennis Indoor Senayan, Jakarta.


nih lagu-lagu Boys Like Girls gratis!!


gratisklik!!(Album Great Escape,2006)




gratisklik!!(Album Love Drunk,2009)

BURGERKILL

Ini merupakan sebuah cerita pendek dari 12 tahun perjalanan karir bermusik dari sebuah band super keras yang telah menjadi fenomena di populasi musik keras khususnya di Indonesia. Sebuah band yang namanya diambil dari selewengan sebuah nama restaurant fast food asal Amerika, ya mereka adalah Burgerkill band asal origin Ujungberung, tempat orisinil tumbuh dan berkembangnya komunitas Death Metal / Grindcore di daerah timur kota Bandung. Band lulusan scene Uber ( nama keren Ujungberung ) selalu dilengkapi gaya Stenografi Tribal dan musik agresif yang super cepat, Jasad, Forgotten, Disinfected, dan Infamy to name a few. 

Burgerkill berdiri pada bulan Mei 1995 berawal dari Eben, scenester dari Jakarta yang pindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya. Dari sekolah itulah Eben bertemu dengan Ivan, Kimung, dan Dadan sebagai line-up pertamanya. Band ini memulai karirnya sebagai sebuah side project yang ga punya juntrungan, just a bunch of metal kids jamming their axe-hard sambil menunggu band orisinilnya dapat panggilan manggung. Tapi tidak buat Eben, dia merasa bahwa band ini adalah hidupnya dan berusaha berfikir keras agar Burgerkill dapat diakui di komunitasnya. Ketika itu mereka lebih banyak mendapat job manggung di Jakarta melalui koneksi Hardcore friends Eben, dari situlah antusiasme masyarakat underground terhadap Burgerkill dimulai dan fenomena musik keras tanpa sadar telah lahir di Indonesia.

Walhasil line-up awal band ini pun tidak berjalan mulus, sederet nama musisi underground pernah masuk jajaran member Burgerkill sampai akhirnya tiba di line-up solid saat ini. Ketika dimulai tahun 1995 mereka hanya berpikir untuk manggung, pulang, latihan, manggung lagi dst. Tidak ada yang lain di benak mereka, tapi semuanya berubah ketika mereka berhasil merilis single pertamanya lewat underground phenomenon Richard Mutter yang merilis kompilasi cd band-band Bandung pada awal 1997. Nama lain seperti Full Of Hate, Puppen, dan Cherry Bombshell juga bercokol di kompilasi yang berjudul "Masaindahbangetsekalipisan" tersebut. Memang masa itu masa indah musik underground. Everything is new and new things stoked people! Tidak tanggung lagu Revolt! dari Burgerkill menjadi nomor pembuka di album yang terjual 1000 keping dalam waktu singkat ini. 

Setelah mengenal nikmatnya menggarap rekaman, anak anak ini tidak pernah merasa ingin berhenti, dan pada akhir tahun 1997 mereka kembali ikut serta dalam kompilasi "Breathless" dengan menyertakan lagu "Offered Sucks" didalamnya. Awal tahun 1998 perjalanan mereka berlanjut dengan rilisan single Blank Proudness, pada kompilasi band-band Grindcore Ujungberung berjudul "Independent Rebel". Yang ketika itu dirilis oleh semua major label dengan distribusi luas di Indonesia dan juga di Malaysia. Setelah itu nama Burgerkill semakin banyak menghias concert flyers di seputar komunitas musik underground. The Antics went higher, semakin banyak fans berat menunggu kehadiran mereka diatas panggung. Burgerkill sang Hardcore Begundal!

Disekitar awal tahun 1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis). Hubungan dengan network underground di Malaysia dan Singapura berlanjut terus hingga sekarang. Burgerkill menjadi langganan cover zine independent di negara-negara tersebut dan berimbas dengan terus bertambahnya fans mereka dari negeri Jiran. Di tahun 2000, akhirnya Burgerkill berhasil merilis album perdana mereka dengan title "Dua Sisi" dan 5000 kaset yang di cetak oleh label indie asal Bandung, Riotic Records ludes habis dilahap penggemar fanatik yang sudah tidak sabar menunggu sejak lama. Di tahun yang sama, band ini juga merilis single "Everlasting Hope Never Ending Pain" lewat kompilasi "Ticket To Ride", sebuah album yang benefitnya disumbangkan untuk pembangunan sebuah skatepark di kota Bandung.

Single terakhir menjadi sebuah jembatan ke era baru Burgerkill, dimana masa awal mereka lagu-lagu tercipta hasil dari pengaruh band-band Oldschool Hardcore, Name it: Minor Threat, 7 Seconds, Gorilla Biscuits, Youth of Today, Sick of it All, Insted, Etc. Seiring dengan waktu, mereka mulai untuk membuka pengaruh lain. Masuklah pengaruh dari band band Modern Metal dan Newschool Hardcore dengan beat yang lebih cepat dan lebih agresif, selain itu juga riff-riff powerchord yang enerjik menjadi bagian kental pada lagu-lagu Burgerkill serta dilengkapi oleh fill-in gitar yang lebih menarik. Anak-anak ini memang tidak pernah puas dengan apa yang mereka hasilkan, mereka selalu ingin berbuat lebih dengan terus membuka diri pada pengaruh baru. Hampir semua format musik keras dilahap dan di interprestasikan kedalam lagu, demikianlah Burgerkill berkembang menjadi semakin terasah dan dewasa. Lagu demi lagu mereka kumpulkan untuk menjadi sebuah materi lengkap rilisan album kedua. 

Beberapa Mainstream Achievement pun sempat mereka rasakan, salah satunya menjadi nominator Band Independent Terbaik ala majalah NewsMusik di tahun 2000. Awal tahun 2001 pun mereka berhasil melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan produk sport apparel asal Amerika: PUMA yang selama 1 tahun mensupport setiap kali Burgerkill melakukan pementasan. Dan sejak Oktober 2002 sebuah produk clothing asal Australia: INSIGHT juga mensupport dalam setiap penampilan mereka.

Pertengahan Juni 2003, Burgerkill menjadi band Hardcore pertama di Indonesia yang menandatangani kontrak sebanyak 6 album dengan salah satu major label terbesar di negeri ini, Sony Music Entertainment Indonesia. Dan setelah itu akhir tahun 2003, Burgerkill berhasil merilis album kedua mereka dengan title "Berkarat". Lagu-lagu pada album ini jauh lebih progressif dan penuh dengan teknik yang lebih terasah dibandingkan album sebelumnya. Hampir tidak ada lagi nuansa straight forward dan moshpart sederhana ala band standard Hardcore yang tercermin dari single-single awal mereka. Pada sector vocal dengan tetap mengedepankan nuansa depresif dan kelam, karakter vocal Ivan sang vokalis Bengal lebih berani dimunculkan dengan penulisan bahasa pertiwi dan artikulasi kata yang lebih jelas. Dan di sector musik pun, Toto, Eben, Andris dan gitaris baru mereka Agung semakin berani menjelajahi daerah-daerah baru yang sebelumnya tidak pernah dijajaki kelompok musik keras manapun di Indonesia.

Sebuah kejutan hadir pada pertengahan tahun 2004, lewat album "Berkarat" Burgerkill masuk kedalam salahsatu nominasi dalam salah satu event Achievement musik terbesar di Indonesia "Ami Awards". Dan secara mengejutkan mereka berhasil menyabet award tahunan tersebut untuk kategori "Best Metal Production". Sebuah prestasi yang mungkin tidak pernah terlintas di benak mereka, dan bagi mereka hal tersebut merupakan sebuah tanggung jawab besar yang harus mereka buktikan melalui karya-karya mereka selanjutnya.

Di awal tahun 2005 di tengah kesibukan mereka mempersiapkan materi untuk album ketiga, Toto memutuskan untuk meninggalkan band yang telah selama 9 tahun dia bangun bersama. Namun kejadian ini tidak membuat anak-anak Burgerkill putus semangat, mereka kembali merombak formasinya dengan memindahkan Andris dari posisi Bass ke posisi Drums dan terus melanjutkan proses penulisan lagu dengan menggunakan additional bass player. Sejalan dengan selesainya penggarapan materi album ketiga, tepatnya November 2005, Burgerkill memutuskan kontrak kerjasama dengan Sony Music Entertainment Indonesia dikarenakan tidak adanya kesepakatan dalam pengerjaan proyek album ketiga. So guys...these kids always have a great spirit to keep blowing their power, dan akhirnya mereka sepakat untuk tetap merilis album ke-3 "Beyond Coma And Despair" di bawah label mereka sendiri Revolt! Records di pertengahan Agustus 2006. Album ketiga yang memiliki arti sangat dalam bagi semua personil Burgerkill baik secara sound, struktur, dan format musik yang mereka suguhkan sangat berbeda dengan dua album sebelumnya. Materi yang lebih berat, tegas, teknikal, dan berani mereka suguhkan dengan maksimal disetiap track-nya.

Namun tak ada gading yang tak patah, sebuah musibah terbesar dalam perjalanan karir mereka pun tak terelakan, Ivan sang vokalis akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya ditengah-tengah proses peluncuran album baru mereka di akhir Juli 2006. Peradangan pada otaknya telah merenggut nyawa seorang ikon komunitas musik keras di Indonesia. Tanpa disadari semua penulisan lirik Ivan pada album ini seolah-olah mengindikasikan kondisi Ivan saat itu, dilengkapi alur cerita personal dan depresif yang terselubung sebagai tanda perjalanan akhir dari kehidupannya. "Beyond Coma And Despair" sebuah album persembahan terakhir bagi Ivan Scumbag yang selama ini telah menjadi seorang teman, sahabat, saudara yang penuh talenta dan dedikasi dengan disertai karakter karya yang mengagumkan. Burgerkill pun berduka, namun mereka tetap yakin untuk terus melanjutkan perjalanan karir bermusik yang sudah lebih dari 1 dekade mereka jalani, dan sudah tentu dengan menghadirkan seorang vokalis baru dalam tubuh mereka saat ini. Akhirnya setelah melewati proses Audisi Vokal, mereka menemukan Vicki sebagai Frontman baru untuk tahap berikutnya dalam perjalanan karir mereka.

Dan pada awal Januari 2007 mereka telah sukses menggelar serangkaian tour di kota-kota besar di Pulau Jawa dan Bali dalam rangka mempromosikan album baru mereka. Target penjualan tiket di setiap kota yang didatangi selalu mampu mereka tembus, dan juga ludesnya penjualan tiket di beberapa kota menandakan besarnya antusiasme masyarakat musik cadas di Indonesia terhadap penampilan Burgerkill. A written story just wouldn't enough, tunggu kejutan dan dengarkan album baru mereka, tonton konsernya dan rasakan sensai musik keras yang tak akan kamu lupakan...BURGERKILL HARDCORE BEGUNDAL IN YOUR FACE, WHATEVER!!!


DISKOGRAFI


Beyond Coma And Despair
Revolt! Records, 2006
 

Track List:


1.  Darah Hitam Kebencian
2.  We Will Bleed
3.  Shadow Of Sorrow
4.  Laknat
5.  Angkuh
6.  Suffer To Death
7.  Anjing Tanah
8.  Last Escape
9.  Agony Remains Insane
10.  Atur aku
11.  Beyond Coma And Despair
12.  Unblessing Life



Dua Sisi Repacked
Sony Music Ent. Indonesia, 2004
 

Track List:


1.  Heal The Pain
2.  Revolt!
3.  Let's Fight
4.  M.T.P.M.
5.  Hancur
6.  Sakit Jiwa
7.  My Self
8.  Rendah
9.  Homeless Crew
10.  Blank Proudness
11.  Everything Sux!
12.  Everlasting Hopes Neverending Pain


Berkarat
Sony Music Ent. Indonesia, 2003
 

Track List:


1.  Terlilit Asa
2.  Penjara Batin
3.  Berkarat
4.  Luka
5.  Tinggalkan Aku Terdiam
6.  Resah Dera Jiwa
7.  Hilang
8.  Sejuk Sebuah Dosa
9.  Gelap Tanpa Akhir
10.  Tiga Titik Hitam



Dua Sisi
Riotic Records, 2000
 

Track List:


1.  Heal The Pain
2.  Revolt!
3.  Let's Fight
4.  M.T.P.M.
5.  Hancur
6.  Sakit Jiwa
7.  My Self
8.  Rendah
9.  Homeless Crew
10.  Blank Proudness
11.  Everything Sux!
12.  Guilty Of Being White (Minor Threat Cover)








BULLET FOR MY VALENTINE

Ya, Bullet For My Valentine. Dendang 'laki-laki' yang diciptakan BFMV terdengar mirip sekali dengan genre metal sekitar tahun 80 - 90'an. Sebut saja yang cukup familiar yakni metalica, kemudian saudara tua yang juga sebagai bapak musik metal Iron Maiden lalu beberapa deretannya ada Slayer dan masih banyak lagi band-band metal yang saat itu muncul.

BFMV telah mengadopsi genre musik ini, boleh diakui bahwa mereka pintar untuk membuat sebuah lagu, meskipun lagu yang tercipta bisa jadi adalah sebuah kombinasi terapan yang pernah di dengungkan beberapa tahun lalu. Tapi ngga masalah, wong ngga njiplak, kalau njiplak kayak D'Masive, atau si.... wah pokoknya itulah..., itu baru kurang asyik. Tapi ini cukup asyik.

Tapi ngga bisa dipungkiri juga kalau beberapa note atau bar yang digunakan sangat jelas mengadopsi beberapa pemusik lawas, itu maklum, ngga dalam hitungan 7 bar full note. Tapi ngga tau juga kalau tiba2 ada yang mengklaim bahwa BFMV ini ada salah satu lagu yang menjiplak, tapi tetep, asyik punya...

Tak cuma itu, kekosongan sebuah band dengan alunan musik metal murni tanpa dominasi tekno cukup jarang terdengar, tepat jika saat ini BFMV hadir dengan alunan metal tanpa dominasi tekno. Dari sisi singkup dan komposisi lagu, Anda akan bisa sedikit bernostalgia dengan musik metal beberapa tahun lalu atau 'jaman dulu'.

Apalagi lansiran teranyar dan menjadi hit list mereka yakni Scream Aim Fire. Sangat kental dengan ritme metal. Tak terlalu berat namun beat yang tersuguhkan cukup membuat salah satu anggota badan Anda bergoyang, mengikuti hentakan musik, bisa dibuktikan bung!.

Kemudian, Waking The Demon, permainan interlude Michael "Padge" Paget sebagai penggitar cukup membuat saya terkesima karena alunan serta skills yang digunakan masih terasa 80-an. Ngga papa. itu oke kok. Pas dengan kecepatan alunan, ada power picking, kemudian handling serta typing yang seluruhnya digunakan untuk lebih memperkuat aura metal dalam lagu tersebut.

Sang penambuh drum Michael "Moose" Thomas, juga tak mau ketinggalan, kecepatan kaki untuk memberikan dentuman ganda dari bass drum terdengar padat. Ia memilih untuk menggunakan double bass drum dalam
setiap pertunjukan, Anda bisa dengan suara kick yang dihasilkan, pulen bro! (nasi kali pulen!!). Jason "Jay" James sebagai pencabik bass juga tak kalah hebat, ia mampu memadankan beat 1/8 hingg 1/16, alhasil lagu yang tersaji terasa padat dan terasa menghentak akibat aksi padu padan Jay dan Moose.

Sayangnya, dalam dari 3 lagu yang telah saya dengan permainan Jason James sang pencabik bass tak terlalu menonjol, hanya sebagai penjaga beat saja, tapi ini tak masalah mengingat kegarangan sisipan teriakan sang vokalis Matthew "Matt" Tuck dalam setiap lagi membuat BFMV lebih hingar bingar.

Menurut kuping saya, ini adalah pemusik jaman sekarang yang masih mengadopsi atau mengemban misi metal murni yang mengandalkan speed skill dalam bermusik serta power. Sa'ik sob..!

Biografi

Entah jadi main atau engga, pasalnya baner AS (paman sam) kan saat ini sedang sensitif banget, apalagi band ini memang berasal dari negeri sahabat israel yang saat ini tengah membabi buta ngebom di gaza, palestina. Tapi terlepas dari itu, kiprahnya di negara sendiri album yang terjual mencapai 350 ribu copy.

Tak hanya di negara sendiri, sejak tahun 2006 band ini mengambil negara inggris serta eropa sebagai masa promosi dengan menggandeng beberapa band metal papan atas seperti metalica dan iron maiden. Wah, kalo gitu pantes dong alirannya sepadan, pertama jadi anak bawang sekarang..., jadi anak metal beneran!

Pada tahun yang sama, 2006 BFMV meraih 'golden god awards' sebagai band inggris terbaik dan singgle terbaik pada event tahunan yang digelar yakni The 2006 Kerrang! pada lagu 'Tears don't Fall'.

Setelah starting awal tahun 2007 menembus pasar dunia, keberhasilannya berbuah manis hingga pada tanggal 29 januari 2008 album Scream Aim Fire ditarik oleh Sony BMG, dan 11 track yang dimiliki dibuat ulang yang dibantu oleh Colin Richardson, pentolan Funeral For a Friend) di El Paso.

Deret Album

BFMV sepertinya bukan lagi sebagai band kacangan di eropa beberapa deret jejak rekam yang telah ditelurkan bukan hanya bisa dihitung dengan jari tangan, sekitar 19 album baik itu adalah sebuah single album, re-mix atau re-issue, lalu istilah lainya untuk menggeber pasar bisa dibuktikan bahwa band ini termasuk sebuah band yang rajin membuat sebuah karya untuk didengarkan oleh para metal listners.

Album selanjutnya yakni Scream Aim Fire. Album yang tampaknya menjadi sebuah tonggak untuk BFMV di kancah musik metal dunia, dalam album terakhir terdapat 11 lagu yang seluruhnya memiliki musikalitas yang 'all out'. Berikut adalah jejeran tembang baik CD serta Video yang telah dibuat sebagai pembuktian mereka. Kerend2 banget lagunya. \m/



Bullet for My Valentine merilis album studio ketiga mereka yang diberi nama "Fever" pada bulan April 2010. Matt Tuck, Michael Paget, Jason James dan Michael Thomas bekerja sama dengan produser Don Gilmore, yang telah menangani Linkin Park dan Good Charlotte. “He totally beat me up to get the best songwriting out of me,” komentar Tuck mengenai produser baru BFMV. “We needed someone to take us to another level even though we’ve had such huge success off our own backs.” BFMV merekam album ini di Wales dan Los Angeles.
Jadi, terdengar seperti apa album Fever ini..?  In a word, “Bullet.” Lebih banyak aggression di album Fever dibandingkan dengan album sebelumnya, Scream Aim Fire. Namun, album ini cukup komersil untuk membuat big splash. BFMV tidak pernah menyimpang dari harmonic guitaryang menjadi ciri khas mereka. Lagu-lagu di dalam album ini perpaduan antara melodic danthrash. Tidak terdengar seperti metal atau glam rock, tapi inilah BFMV, mereka berhasil memadukan unsur rock dan metal menjadi musik BFMV.
Single andalan album ini adalah “Your Betrayal”. Matt Tuck tidak mengalami masalah vokal dan terdengar sangat baik di lagu ini, mengingatkan pada album pertama BFMV. Kepada Metal Hammer, Matt Tuck mengatakan bahwa tidak ada banyak lagu ballad di album ini. Itulah mengapa BFMV menciptakan lagu “A Place Where You Belong”, yang berbicara tentang tema gelap. Hal yang paling spesial adalah BFMV tidak takut terhadap guitars soloThe band knows an appropriately written and placed solo can really drive a song.
Berikut ini adalah tracklist dari Fever :
01. Your Betrayal
02. Fever
03. The Last Fight
04. A Place Where You Belong
05. Pleasure And Pain
06. Alone
07. Breaking Out Breaking Down
08. Bittersweet Memories
09. Dignity
10. Begging For Mercy
11. Pretty On The Outside

DOWNLOAD     Password: OwlsNest